Meen, seorang mahasiswa kedokteran tahun kelima, menikmati kehidupan yang penuh dengan kegembiraan bersama teman-temannya seperti Bon, Flint, Kim, Baikhao, dan Pokpong. Suatu hari, ibu Meen mengirim Tul, putra dari teman dekatnya, yang baru saja lulus ujian masuk untuk melanjutkan studi di jurusan teknik di Universitas Chiang Mai, sebuah institusi dengan peringkat terbaik di negara ini, untuk tinggal bersama Meen dan menugaskan Meen untuk merawat Tul. Meen melihat ini sebagai kesempatan yang baik baginya untuk pindah ke asrama dekat universitas dan meminta Tul untuk merawat Nirand. Namun sebelum pindah, Meen mengetahui bahwa di balik keunggulan Tul sebagai seorang mahasiswa, terdapat perjuangan melawan depresi. Didorong oleh pelatihan medis dan rasa kasih sayangnya, Meen membuat pilihan tanpa pamrih untuk meninggalkan rencana asrama demi mendukung dan merawat Tul.
Ketika mereka tinggal bersama untuk sementara waktu, hubungan mereka berkembang lebih dari sekadar “saudara”. Keduanya harus memilih antara hubungan romantis atau mengakhirinya sebagai “saudara” untuk memenuhi tujuan hidup mereka.